Friday 2 November 2012

Pengertian Nuklir: Antara Manfaat dan Dampaknya Bagi Manusia [ bagian 3 ]


Setelah membahas pengertian dan keuntungan pemanfaatan dari nuklir, maka di artikel ini akan dibahas mengenai bahaya pemanfaatan nuklir dan musibah-musibah apa saja yang pernah terjadi berkaitan dengan pemanfaatan nuklir. Tentu banyak diantara anda yang mengenal "Chernobyl", sebuah kota yang hancur karena kecelakaan pada reaktor nuklir. Bagaimana bencana itu terjadi?
Sebuah kecelakaan nuklir dan radiasi didefinisikan oleh Badan Energi Atom Internasional sebagai "sebuah peristiwa yang telah menyebabkan dampak yang signifikan kepada orang-orang, lingkungan atau fasilitas. Contohnya termasuk efek mematikan bagi individu, radioaktivitas yang terlepas ke lingkungan dalam jumlah besar untuk lingkungan, atau melelehnya inti reaktor " Contoh utama dari "sebuah kecelakaan nuklir yang besar" adalah dimana inti reaktor rusak dan sejumlah besar radiasi yang terlepas ke lingkungan, seperti yang terjadi dalam Bencana Chernobyl pada tahun 1986.

Pada manusia, dampak radiasi nuklir menurut Dr David J. Brenner, direktur Pusat Penelitian Radiologi di Columbia University, tidak mudah dideteksi. "Bisa 1 minggu kemudian gejala baru muncul,"katanya.

Dia menyebutkan dampak radiasi pada tubuh tergantung pada bahan radioaktif dilepaskan dan durasi paparan. Paparan tingkat tinggi dapat menyebabkan sindrom radiasi akut, bahkan kematian. Sindrom akan menyebabkan gejala mual, muntah, kelelahan, rambut rontok, dan diare.

Pada tingkat yang lebih tinggi, korban yang terkena bisa meninggal dalam beberapa minggu. "Alasannya adalah paparan terhadap senyawa radioaktif secara langsung dapat menyebabkan usus hangus,"katanya.
Radiasi nuklir akan mengganggu kemampuan  membelah dan menghasilkan sel. Sel-sel di usus besar biasanya merupakan bagian dari tubuh yang paling cepat membagi. Demikian pula, sel-sel darah yang terbentuk di tulang Sumsung sangat rentan terhadap radiasi.

Sementara itu, penduduk yang termasuk dalam kelompok yang beresiko rendah terkena dampak radiasi, radiasi nuklir dapat memicu resiko kanker dalam beberapa tahun. Namun, hal ini juga tergantung pada panjang paparan dan jenis reaktor nuklir radioaktif terlepas.

Beberapa jenis bahan radioaktif ada yang mudah diserap oleh tubuh dan bertahan. Misalnya, yodium yang akan langsung diserap oleh kelenjar tiroid atau strontium yang akan memasuki tulang. Jenis lain radioaktif, misalnya tritium, akan segera dihapus tubuh.

Sebenarnya, secara alami tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi maupun zat kimia berbahaya lainnya. Namun, radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi oleh tubuh, yang akan mengakibatkan sindrom radiasi akut (Acute Radiation Syndrome).
ARS yang disebut juga keracunan radiasi ini memiliki beberapa gejala dan bahayanya adalah sebagai berikut:

Gejala awal

  • Mual muntah
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Demam
Gejala awal ini bisa berlangsung hingga beberapa hari. Setelah gejala awal hilang, biasanya seseorang akan kembali bugar seperti tak terkena radiasi. Namun, tak lama penderitaan awal itu akan kembali dengan level yang lebih parah. Tahap ini bisa berlangsung hingga beberapa bulan.

Jika seseorang terkena paparan radiasi selama beberapa hari, akibatnya:

  • Pusing, mata berkunang-kunang
  • Disorientasi atau bingung menentukan arah
  • Lemah, letih dan tampak lesu
  • Kerontokan rambut dan kebotakan
  • Muntah darah atau berak darah
  • Tekanan darah rendah
  • Luka susah sembuh
Selain gejala awal di atas, kerusakan pada kulit akibat radiasi juga dapat timbul dalam hitungan jam. Hal ini dapat bertahan hingga beberapa tahun lamanya, tergantung seberapa parah seseorang terpapar radiasi. Gejalanya, kulit terasa perih dan bahkan terasa seperti terbakar. Rambut pun dapat menjadi rontok akibat radiasi.

Dampak dari radiasi nuklir jangka panjang:

  • Kanker
  • Penuaan dini
  • Gangguan sistem saraf dan reproduksi
  • Mutasi genetik
Kematian yang diakibatkan rusaknya tulang sumsum, infeksi, atau pendarahan juga menjadi akibat dari paparan radiasi nuklir jangka panjang.
Benjamin K. Sovacool telah melaporkan bahwa di seluruh dunia telah terjadi 99 kecelakaan di pembangkit listrik tenaga nuklir dari tahun 1952-2009 (didefinisikan sebagai insiden baik yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia atau membuat kerugian lebih dari US $ 50.000 dari kerusakan properti, jumlah yang dignakan pemerintah federal AS untuk mendefinisikan kecelakaan energi utama yang harus dilaporkan), sebesar US $ 20,5 miliar pada kerusakan properti. Lima puluh tujuh kecelakaan telah terjadi sejak bencana Chernobyl, dan hampir dua pertiga (56 dari 99) dari semua kecelakaan terkait nuklir telah terjadi di Amerika Serikat. Ada beberapa korban jiwa yang relatif berhubungan dengan kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir
Dalam catatan sejarah manusia terdapat kejadian kecelakan nuklir tersbesar di dunia di antaranya adalah kecelakaan Chernobyl, Three Mile Island Amerika dan mungkin di Fukushima Jepang.
Kebocoran nuklir terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen menyebabkan inti reaktor tidak dapat dikontrol dan didinginkan sehingga bahan bakar nuklir yang dilindungi – yang berisi uranium atau plutonium dan produk fisi radioaktif – mulai memanas dan bocor. Sebuah kebocoran dianggap sangat serius karena kemungkinan bahwa kontainmen reaktor mulai gagal, melepaskan elemen radioaktif dan beracun ke atmosfir dan lingkungan. Dari sudut pandang pembangunan, sebuah kebocoran dapat menyebabkan kerusakan parah terhadap reaktor, dan kemungkinan kehancuran total.
Beberapa kebocoran nuklir telah terjadi, dari kerusakan inti hingga kehancuran total terhadap inti reaktor. Dalam beberapa kasus hal ini membutuhkan perbaikan besar atau penutupan reaktor nuklir.
Sebuah ledakan nuklir bukanlah hasil dari kebocoran nuklir karena, menurut desain, geometri dan komposisi inti reaktor tidak membolehkan kondisi khusus memungkinkan untuk ledakan nuklir. Tetapi, kondisi yang menyebabkan kebocoran dapat menyebabkan ledakan non-nuklir. Contohnya, beberapa kecelakaan tenaga listrik dapat menyebabkan pendinginan bertekanan tinggi, menyebabkan ledakan uap.
Kecelakaan Three Mile Island
Kecelakaan Three Mile Island adalah kecelakaan karena pelelehan parsial inti pada Unit 2 (sebuah Unit PWR produksi Babcock & Wilcox) pada stasiun pembangkit daya Three Mile Island di Dauphin County, Pennsylvania dekat Harrisburg. Ini merupakan kecelakaan paling parah dalam sejarah industri pembangkitan energi nuklir di Amerika, yang mengakibatkan cemaran gas radioaktif mencapai aktivitas 481 PBq (13 Juta curie), tetapi cemaran I-131 kurang dari 740 GBq (20 curie).
Kecelakaan dimulai pada pukul 4 pagi pada Rabu, 28 Maret 1979, dengan kegagalan sistem sekunder, yang kemudian diikuti dengan macetnya PORV (Pilot Operated Relief Valve) pada sistem primer, yang mengakibatkan sejumlah besar pendingin reaktor terlepas. Kegagalan mekanis terjadi disebabkan oleh kesalahan operator dalam mengenali situasi sebagai LOCA (Loss Of Coolant Accident) yang dikarenakan oleh kurangnya pelatihan dan human error terkait keambiguan indikator pada sistem antarmuka power plant di ruang kendali. Ruang lingkup dan kompleksitas kecelakaan menjadi jelas pada Kursus Lima Hari, ketika seorang pegawai metropolitan Edison, pemerintah negara bagian Pennsylvania, dan anggota US Nuclear Regulatory Commission (NRC) mencoba untuk memahami permasalahannya, mengkomunikasikannya dengan pers dan media setempat, dan memutuskan bahwa kecelakaan tersebut membutuhkan evakuasi darurat, dan secara langsung mengakhiri krisis tersebut.
Pada akhirnya, reaktor dapat dikendalikan kembali, walaupun rincian kejadian belum dapat dijelaskan lebih lanjut, dengan menantikan investigasi intensif oleh komisi presidensial dan NRC.
Kecelakaan Chernobyl
Dalam kasus yang paling ekstrim, seperti bencana Chernobyl, kematian terjadi dan evakuasi warga sipil dalam wilayah yang sangat luas dilakukan.
Pada tanggal 26 April 1985, pukul 1.24 dini hari, unit 4 Pembangkit Tenaga nuklir Chernobyl meledak. Terjadi dua kali ledakan sangat besar dalam waktu 3 detik, yang telah meruntuhkan atap gedung. Gas radioaktif, reruntuhan bangunan, dan material berasal dari dalam gedung reaktor, terlempar ke udara setinggi dua per tiga mil atau 1 km. Potongan serpihan bahan bakar reaktor yang sangat panas beterbangan di udara dan jatuh dalam jarak nyaris mencapai 1 mil atau 1,6 km jauhnya, menyulut kebakaran radioaktif yang menerangi wilayah itu. Dua pekerja terbunuh seketika, dan dua puluh sembilan orang berkubang dalam radiasi yang begitu tinggi sehingga mereka bisa dikatakan tewas mulai itu. meski sebagian besar di antara mereka masih hidup selama beberapa minggu di rumah sakit, dan merasakan penderitaan tahap akhir keracunan yang ekstrem ini. Ratusan ribu orang dievakuasi dari kota-kota di sekitarnya, tak terhitung banyaknya hewan yang dimusnahkan untuk menghindari tertelan daging yang telah terkena radiasi beracun, dan banyak negara-negara Eropa menolak pengapalan padi dari wilayah mana pun yang berada dekat dengan Ukraina, meminta para penduduk untuk mencuci semua buah-buahan serta sayur sayuran, meski mereka adalah penduduk asli negara mereka sendiri. Kecelakaan Chernobyl diduga terjadi karena beberapa pekerja mencoba melakukan eksperimen secara tidak resmi dan berkekuatan rendah dengan mematikan sistem pendingin darurat.
Permasalahan lain adalah kecacatan pada Rancangan Pembangkit tenaga nuklir Chernobyl menggunakan reaktor nuklir yang dikenal sebagai RBMK-1000, dibangun dan dirancang oleh orang Soviet, dan kemudian hingga saat ini tidak digunakan di mana pun di dunia. RMBK-1000 menggunakan balok-balok grafit sebagai pengganti air yang didinginkan. Uni Soviet membangun reaktor tersebut selain untuk mendukung suplai plutonium suntuk persenjataan nuklir juga menyediakan listrik bagi negara mereka.
Permasalahan RBMK-1000, sebagaimana dinyatakan dalam laporan “Chernobyl Ten Years On,”. Rancangan ini sangat berbahaya, dan tidak memiliki toleransi bagi kesalahan operator, juga tak memiliki rutinitas operasional bagi pengaman kesalahan yang terpasang. Pada tipe reaktor nuklir yang dibangun dan digunakan jika reaktor mulai kehilangan air pendingin, maka reaktor tersebut mulai mengurangi kecepatan pembelahan (produksi tenaga) hal ini dengan sendirinya berupaya menurunkan panas yang disebabkan oleh berkurangnya pendinginan. Pada RBMK-1000, jika sistem kehilangan air pendingin, maka akan memicu pembelahan lebih cepat, dan inti menjadi semakin panas.
Radioaktivitas dari ledakan Chernobyl akhirnya terdeteksi hingga ke Amerika serikat. Pemimpin Uni soviet tidak mengatakan sepatah kata pun tentang ledakan ini hingga dua hari kemudian, tanggal 28 april, setelah para ilmuwan swedia melaporkan terjadinya peningkatan radioaktif di atmosfer negara mereka sendiri, kemudian melacaknya kembali ke Chernobyl. Bahkan setelah pemerintah memberitakan sesuatu yang telah terjadi, pada penduduk Soviet sama sekali tidak memiliki cara untuk menanggapi bencana besar semacam ini.
Reaktor Chernobyl akhirnya dimasukkan ke dalam sebuah struktur beton yang disebut sebagai Sarkofagus. Lebih dari enam ratus ribu pekerja, yang dikenal sebagai “liquidator” bekerja untuk membersihkan reaktor dan konstruksi Sarkofagus. Lapisan semen dibangun dengan buruk, dan mulai terjad kebocorari radiasi beberapa tahun setelah konstruksi ini selesai. Semakin banyak pekerjaan yang dilakukan untuk memastikan kekokohannya, temy. keamanannya masih diragukan. Kecelakaan nuklir Chernobyl adalah kecelakaan nuklir terburuk sepanta si masa. Kecelakaan ini terjadi tak lama setelah kecelakaan di Three Mile Island, ini semakin menguatkan gerakan antinuklir, dan telah menggugah banyak negara untuk membuat peraturan keamanan yang baru bagi konstruksi dan operasi pembangkit tenaga nuklir yang baru. Sebagai dampak kesehatan jangka panjang, merebaknya radiasi dari Chernobyl diperkirakan mengakibatkan ratusan ribu kasus kanker baru, dan puluhan ribu di antaranya akan berakhir dengan kematian. Laporan NEA merangkum dampak kecelakaan Chernobyl dalam laporan awalnya pada tahun 2001: Sejarah dunia industri modern telah berulang kali dipengaruhi oleh bencana yang yang setara atau bahkan lebih parah dibanding kecelakaan Chernobyl.
Kecelakaan di Fukushima Jepang
Sehari setelah gempa terhebat dalam sejarah Jepang pada Sabtu sore (12/3) reaktor Nuklir Di Fukushima meledak. Ledakan yang terdengar lebih keras dari ledakan reaktor nuklir sebelumnya itu mulai mencemaskan pemerintahan Jepang.
Ledakan terjadi ketika sistem pendingin reaktor tersebut tidak bisa mengatasi panasnya sistem yang ada. Di duga sejumlah bahan kimia Cessium bocor ke udara. Sejak kejadian itu segera 45 ribu masyarakat di Fukushima diungsikan melebihi 10 atau 20 km lebih. Diperintahkan masyarakat untuk tetap bertahan dirumah, tidak minum air minum, makan sayuran dan memakai masker dan penutup baju.

Sebelumnya Badan Keselamatan nuklir Jepang bahwa tingkat radiasi telah mencapai 1.000 kali di atas normal di ruangan kontrol sebuah reaktor. Gempa besar itu merusak sistem pendinginan reaktor itu.
Meski hal beresiko terjadi para pejabat terkait mengatakan bahwa “Tidak ada bahaya kesehatan segera” pada warga dekat tempat itu. Warga telah diminta untuk mengosongkan tempat itu dengan tenang. Sehari sebelumnya sudah dilakukan antisipasi bahwa di daerah Fukushima 2000 penduduk diungsikan dari daerah rawan tersebut. Tanda penunjuk (radiasi) tinggi diterima di ruang kontrol reaktor No. 1 reaktor nuklir No.1 Fukushima.
Bila hal itu benar dikawatirkan paparan radioaktif dapat meluas di sekitar fasilitas tersebut, yang terletak sekitar 250 kilometer di timur laut Tokyo dan dioperasikan oleh Tokyo Electric Power.
Perdana Menteri Naoto Kan sebelum ledakan itu juga sempat mengatakan, warga yang tinggal dalam radius 10 kilometer di tempat itu harus dievakuasi. Pemerintah Jepang menyatakan darurat atom dan minta pada ribuan warga yang tinggal dalam radius lebih kecil tiga kilometer diminta mengungsi.
Kecelakaan Turkey Point Nuclear Generating Station
Pada tahun 1992 topan Andrew menghamtam Turkey Point Nuclear Generating Station. Lebih dari US$90 juta kerugian yang diderita, sebagian besar menimpa tangki penampungan air dan cerobong asap pembangkit listrik berbahan bakar fossil (minyak/batubara) yang ada dilokasi, tapi containment building tidak mengalami kerusakan


Sumber :
  • http://simple.wikipedia.org/wiki/Nuclear_accident
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_and_radiation_accidents
  • http://mediaanakindonesia.wordpress.com/2011/03/12/berbagai-kecelakaan-nuklir-terbesar-di-dunia/
  • http://healthcenter.goyangkarawang.com/?p=416
  • http://gugling.com/reaktor-nuklir-meledak-apa-bahayanya-bagi-manusi.html

No comments:

Post a Comment